Dony Santoso. Diberdayakan oleh Blogger.

pembelajaran tentang fotografi dasar

Minggu, 04 September 2011

PERALATAN STUDIO

Berikut di bawah ini , akan saya berikan sedikit penjelasan tentang Aksesoris - aksesoris Artificial Lighting / Cahaya Buatan :

1 . Modelling Lamp ( Standar Stobo Lighting )
Lampu untuk menghasilkan cahaya yang membantu kita untuk menentukan, melihat arah jatuhnya bayangan obyek. Biasanya hanya ada dan disebut dengan lampu studio. Menyala sebelum lampu digunakan .




2 . Standar Reflektor
Berfungsi mengarahkan sinar ke obyek. Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut pancaran yang terbatas.




3 . Trigger / Pemicu Flash
Rasanya ga adil kalau ga saya jelasin sekalian . . , Trigger / pemicu adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghidupkan Flash dari Aliran Shutter yang kita pencet , mengeluarkan Sinyal elektrik diterima Transmitter , dari transmitter dikirim ke Receiver dan Cahayanya Hidup ( Semoga bahasanya Bener ) . Intinya Trigger adalah alat yang dipergunakan untuk menghidupkan Cahaya Flash dari jarak jauh dengan mengunakan gelombang Infrared / Radio . Trigger dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Pocket Wizard Trigger dan Standar Trigger . contoh imagenya :






3. Payung Pemantul ( Umbrella Reflector)
Terbagi menjadi 3 jenis yaitu Metal / Silver , Gold Metal dan Transparan , berikut penjabarannya :

Metal / Gold Metal Umbrella Reflector : Melunakkan cahaya yang datang ke obyek agar lebih merata namun jika penempatannya kurang pas dapat membuat sinar yang datang ke obyek terlalu kuat dan menghasilkan bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan kontras masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2 stop ( Gold metal : karaktrer sama hanya karakteristik warnanya Kuning / emas ) .

Transparan Umbrella reflector : Memiliki fungsi sama dengan Silver / Silver Gold Umbrella reflector , hanya saja cahaya yang dihasilkan lebih lunak, merata, dan lembut . ( biasanya banyak digunakan pada pemotretan Outdoor malam hari , karena dapat memberi efek cahaya yang rata namun lembut sehingga kekontrasan available Lightnya tetap menonjol ) . contoh Umbrella Reflector :


Umbrella Reflector

4. Softbox ( Kotak lunak )
Memiliki sifat melunakkan cahaya, merata, dan menghilangkan bayangan dan pancaran cahayanya cenderung Luas .

Standar Softbox

5. Honeycomb / lubang Tawon
Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris, dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanya digunakan untuk penyinaran pada bagian-bagian tertentu, intensitas cahaya yang dihasilkan lumayan kontras tergantung ukuran honeycomb .

Honey comb

6. Snoot
Hampir sama dengan honeycomb, namun sifat cahaya yang dihasilkan lebih sempit dan kecil. Biasanya digunakan untuk hairlight. Kuat sinar turun 5-6 stop. Cocok untuk memunculkan karakter obyek.



Snoot yang dilengkapi dengan Gel/Filter Warna

7. Barndoor
Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih terarah pada bagian obyek yang diinginkan dan tidak menggangu bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain untuk menghilangkan efek flare/fog saat lampu berhadapan dengan kamera.



barndoor

Sebagian besar peralatan tersebut digunakan untuk lampu studio. Namun ada juga yang dibuat khusus untuk strobist mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampu kilat dengan fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional.
So dan jadi . . . , Inti dari Artificial Lighting / Cahaya buatan adalah “ AKSESORISNYA “ dan harga mati buat Lampu dan Flashnya ( kalau ga ada Flashnya kan ga bisa buat Motret dan masang aksesoriesnya ) hehehehehe . . .

Demikian informasi ini saya bagikan, Semoga bermanfaat dan Jika ada salah atau sesuatu yang kurang Pas monggo / silahkan Berkomentar , Semua Komantar pasti akan diapresiasi bersama , mengingat saya juga masih Berproses di dalam Berphotography .

Selasa, 05 April 2011

Teknik Memotret Model Di Luar Ruangan


Untuk memotret model di luar ruangan, ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan oleh para fotografer pemula, antara lain :

1. Gunakan kamera pada posisi ZOOM agar model bisa berada agak jauh dari anda.

2. Jangan menggunakan lensa pada posisi Wide Angle ( lensa lebar ) karena ada akan efek distorsi, model terlihat lebih lebar.

3. Bila memotret model di luar ruangan, usahakan mencari waktu saat sinar matahari masih soft ( 8-10 pagi hari atau 3-5 sore hari ). Hal ini ditandai dengan bayangan di bawah kelopak mata atau hidung serta leher tampak lembut.

4. Gunakan teknik pencahayaan samping, dimana cahaya datang dari sisi kiri atau kanan model.

5. Untuk mengantisipasi sisi model yang tidak terkena cahaya, anda bisa menggunakan teknik fill in light (cahaya pengisi). Teknik fill in light yang sederhana adalah menggunakan kertas putih atau kain putih sebagai reflektor ( media pantul cahaya matahari )

6. Untuk model dengan ukuran tubuh sedang, posisikan kamera pada tengah tengah frame serta tingginya sejajar dengan model.

7. Untuk model dengan ukuran tubuh lebih gemuk atau lebar, usahakan mengambil posisi agak serong kira atau kanan agar model terlihat lebih kurus.

8. Untuk pemotretan model luar ruangan, pilihkan lokasi yang tidak begitu rame dan latar belakang yang lembut sehingga model menjadi tampak dominan. Pemilihan warna background pun diusahakan menghindari warna merah karena warna ini cenderung membuat warna kulit lebih pucat atau bahkan kebiru – biruan.

9. Penjiwaan oleh model sangatlah penting karena akan mempengaruhi aura dari foto yang dihasilkan, usahakan membuat model merasa nyaman dan rileks, umumnya ini akan didapat setelah 30 menit pemotretan.

10. Komunikasi yang baik penting dilakukan agar model tidak kehilangan mood, seperti menyampaikan pose yang kurang bagus, sebaiknya dibangkitkan saja rasa percaya diri sang model dengan berkata “Ok